Nama : Puteri Ekasari
NPM : 25210423
Kelas : 3EB22
Tugas
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi.Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Definisi
Penalaran Induktif
Penalaran
induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Induksi
pada pengertian tradisional dipisahkan secara rigid dari deduksi untuk menunjuk
pada suatu metode saintifik yang berupaya tiba pada konklusi melalui
bukti-bukti (evidences) partikular mengenai dunia. Dalam sains, akumulasi
bukti-bukti (evidences) bermakna derajat tertentu terhadap sokongan munculnya
hipotesis, kalau bukan konklusi.
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir denganbertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yangdiselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Dalam
konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam
menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Bentuk-bentuk penalaran induktif
Di dalam penalaran
induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitugeneralisasi, analogi
dan hubungan kausal.
A. Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
Contohnya
:
·
Luna Maya adalah
bintang film, dan ia berparas cantik.
·
Revalina.
S. Temat adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
·
Generalisasi: Semua bintang film
berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang film berparas
cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki
kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Bella
juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi :
a. Generalisasi
sempurna
Generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Contoh: sensus penduduk
b. Generalisasi
tidak sempurna
Generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga
untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di
Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi
tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat
menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
Ø Jumlah sampel yang diteliti
terwakili.
Ø Sampel harus bervariasi.
Ø Mempertimbangkan
hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
B. Analogi
Cara
penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
1. Membandingkan
beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
2. Meramalkan
kesamaan
3. Menyingkapkan
kekeliruan
4. Klasifikasi
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia
yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh
karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan,
bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
C. Hubungan
Kausal
Penalaran
yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam hubungan
kausal :
a) Sebab-
akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
b) Akibat
– Sebab.
Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c) Akibat
– Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek,
sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup
panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang
ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi
dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen
di desa ini selalu gagal.
Tambahan :
Tambahan :
*) Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode
berpikir induktif.
**) Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode
berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
- Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif
(umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan
kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Generalisasi adalah proses penalaran yang
bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
- Contoh:
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan
ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas
cantik
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas
cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki
kebenarannya.
- Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak
berparas cantik.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
- Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil
dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena
yang belum diselidiki.
- Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
- Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak
sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat
menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut
adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang
dari fenomena umum/ tidak umum.
Sumber
Referensi: