Nama : Puteri Ekasari
NPM : 25210423
Kelas : 4EB22
AKUNTANSI KOMPARATIF 1
SISTEM AKUNTANSI DI BEBERAPA
NEGARA MAJU
Standar Akuntansi
adalah regulasi aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Dapat dikatakan standar akuntansi merupakan hasil
dari penetapan standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan standar.
Empat (4) Alasan mengapa praktik
tidak sesuai dengan standar yaitu :
1.
Di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi cenderung
lemah dan tidak efektif
2.
Secara
suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan
3.
Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik
4.
Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Profesi auditing
cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajar
(khusus yang dipengaruhi Inggris) dan auditor lebih dapat melakukan
pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap
penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan di negara dengan hukum kode,
profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama audit adalah
memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan
ketentuan hukum.
ENAM SISTEM AKUNTANSI NASIONAL
ENAM SISTEM AKUNTANSI NASIONAL
1. Perancis
Perancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional )
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi :
·
tujuan
dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
·
definisi
aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
·
atauran
pengakuan dan penilaian
·
daftar
akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
·
contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya2
Ciri
khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus
memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis
untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama
yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
1.
Counseil
National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite
de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
3.
Autorite
des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre
des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5.
Compagnie
Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di
Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan
dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski
terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80%
akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua
lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan
bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan
CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus
melaporkan berikut ini :
1.
Neraca
2.
Laporan
laba rugi
3.
Catatan
atas laporan keuangan
4.
Laporan
direktur
5.
Laporan
auditor
Laporan
keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga
harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan
dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
·
Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·
Perlakuan
akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
·
Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·
Detail
provisi
·
Detail
revaluasi yang dilakukan
·
Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·
Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
·
Jumlah
komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
·
Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·
Rata-rata
jumlah karyawan sesuai golongan
·
Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran akuntansi
Akuntansi
di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus
mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena
pajak.
Metode
pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan
usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan
dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas
digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan,
yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan
perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
2. Jerman
Pada
awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi,
yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional.
Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam
hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan
pada tanggal 19 Desember 1985
Karakteristik
fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap
anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang
memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman,
seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan
sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang
tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk
mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan
berikut :
·
Mengembangkan
rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
·
Memberikan
nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
·
Mewakili
Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem
penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan
sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa
standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan
konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang
– Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan yang meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan
laba rugi
3.
Catatan
atas laporan keuangan
4.
Laporan
manajemen
5.
Laporan
auditor
Ciri
utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok
tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.
Pengukuran Akuntansi
GAS
lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan
konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva
dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi
nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill
diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan
nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih
untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman
sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS.
Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan
keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah
yang digunakan.
3. Jepang
Akuntansi
dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh
domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus
memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan
Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah
nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum
Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan
perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki
pengaruh besar.
Perusahaan
milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar
modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang
pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama
masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib
yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba rugi
3.
Laporan
Usaha
4.
Proposal
atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
5.
Skedul
Pendukung
Perusahaan
yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan
Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar
yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum
komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi,
perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan
SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
4.
Belanda
Akuntansi
di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik
profesiona yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi
Belanda bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan
salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan
praktik yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi
di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan
Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit
wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi
Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan
pada Tahun 1981)
Dewan
pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat
diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal
dari tiga kelompok yang berbeda :
1.
Penyusunan
laporan keuangan (perusahaan)
2.
Pengguna
laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3.
Auditor
laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)
Pelaporan Keuangan
Kualitas
pelaporan keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun
dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Catatan-catatan
4.
Laporan
Direksi
5.
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Metode
yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara
biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli.
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti
persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda
Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa
terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat
mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam
ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain :
·
Kerugian
akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
·
Kerugian
akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
·
Onsekuensi
akibat restrukturisasi keuangan
5.
Inggris
Warisan
Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal
dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan
profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi :
1.
Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
2.
Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban
dinilai secara terpisah
3.
Prinsip
konservatisme
4.
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
5.
Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang
tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan
berdasarkan biaya historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup :
1.
Laporan
Direksi
2.
Laporan
Laba dan Rugi dan Neraca
3.
Laporan
Arus Kas
4.
Laporan
Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5.
Laporan
Kebijakan akuntansi
6.
Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7.
Laporan
Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu
ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada
Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai
bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan
IFRS, selain GAAP
6.
Amerika
Serikat
Akuntansi
di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi
Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik
Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar,
aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan
keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan
suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima secar umum.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
1.
Laporan
manajemen
2.
Laporan
auditor independen
3.
Laporan
keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang
saham)
4.
Diskusi
manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5.
Pengungkapan
atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
6.
Catatan
atas laporan keuangan
7.
Perbandingan
data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8.
Data
kuartal terpilih
Laporan
keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan
biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi
mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan
kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus
dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak
homogen. Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang
sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi
laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara
singkat.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.
AKUNTANSI KOMPARATIF II
1.
AMERIKA
& ASIA
Dalam
materi ini akan dibahas mengenai sistem akuntansi di 5 negara, yaitu 2 negara
di benua Amerika (Amerika Serikat dan Meksiko)dan 3 negara di Benua Asia
(India, China, dan Jepang). Alasan menggunakan kelima negara tersebut antara
lain, Amerika dan Jepang merupakan 2 negara dengan tingkat perkembangan ekonomi
yang tinggi, menjadi pusat perekonomian dan negara pendiri Komite Standart
Akuntansi Internasional (IASB – International Accounting Standart Board).
Sementara Meksiko, India dan China merupakan negara dengan perekonomian yang
baru”muncul”. Selain itu, sistem akuntansi di Meksiko memiliki bentuk
yang hampir serupa dengan akuntansi dinegara-negara latin lainnya. Sedangkan
China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan
perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat menjadi market-oriented.
Begitu juga dengan negara India yang merupakan negara dengan populasi terbesar
kedua setelah China.
LIMA
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NASIONAL
a.
AMERIKA
SERIKAT
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem
akuntansi di Ameriak Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh
sektor khusus Dewan Standart Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah SEC ( Securities
and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan
standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan tetapi bergantung pada
sektor swsta dalam penerapan standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada
tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi
Keuangan 158 (158 Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan
tujuan untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik
yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang
memutuskan untuk mengembil kredit, investasi dsb.
Prinsip
Akuntansi yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP)
terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang
harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari
GAAP ini adalah SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatanganiNorwalk
Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara
standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi
sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun
yang sama , 2002, ditandatangani UU Sarbanes-Oaxley Actyang secara
signifikan memperluas persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan,
dan laporan serta regulasi proesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika
Serikat meliputi:
1)
Laporan
Manajemen
2)
Laporan
auditor independen
3)
Laporan
Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
4)
Diskusi
manajemen dan analisa hasil operasional dan kondisi keuangan
5)
Penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran
keuangan
6)
Catatan
atas laporan keuangan
7)
Perbandingan
data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8)
Data
triwulan terpilih
Patokan Akuntansi
1)
Penggabungan
bisnis dihitung seprti sebuah pembelian
2)
Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibwah aet bersih yang diperoleh
3)
Aset
berwujud dan tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
4)
Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
5)
LIFO
digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
6)
Penyesuaian
mata uang asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan
pada tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi
penyesuaian pertukaran mata uang asing
7)
Penyusutan
dan amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
8)
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
b.
MESIKO
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem
akuntansi negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya
dikeluarkan oleh Council for Research and Development of Financial
Information Standards (Consejo Mexicano Para La Investigacion y
Dessarollo de Normas de Informacion Financiera – CINIF). Untuk
standardsasi proses audit dikeluarkan olehMexican Institute of Public
Accountants (Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui Auditing
standards and Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan
pendekatan sistem Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa
Kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan
besar dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus
disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
1)
Neraca
2)
laporan
Laba-Rugi
3)
Laporan
perubahan ekuitas pemegang saham
4)
Laporan
perubahan posisi keuangan
5)
Catatan,
merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang
meliputi antara lain :
·
Kebijakan
akuntani pada perusahaan
·
Ketersediaan
material
·
Komitmen
untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
·
Penjelasan
mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
·
Batasan
Dividen
·
Jaminan
·
Rencana
pensiun pegawai
·
Transaksi
dengan perusahaan sejawat
·
Pajak
Patokan Akuntansi
·
Bisnis
gabungan menggunakan metode pembelian
·
Goodwill
merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang
didapatkan
·
Aset
berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa
manfaatnya (biasanya tidak lebih dari 20tahun)
·
Biaya
penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi
dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
·
Sewa
guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
·
Kerugian
bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
·
Cadangan
tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
·
Pajak
tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban
c.
JEPANG
Pembukuan
dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh
domestik dan internasional. Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus
memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan Jepang memiliki
ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma milik
pribadi yang lain. Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat
raksasa ini disebut keiretsu.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy
low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan
undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga
badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang
disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang
perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang
perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan
Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada
perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor
yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus
mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan
undang-undang pertukaran dan sekuritas. Auditor yang berwenang tidak memerlukan
kuallifikasi profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Audit
berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai
dengan kewenangannya tau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan
publik bersertifikasi (certified public accountans - CPAs).
Laporan
Keuangan
Perusahaan
yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang
isinya antara lain:
1)
Neraca
2)
Laporan
Laba Rugi
3)
Laporan
atas perubahan ekuitas pemegang saham
4)
Laporan
bisnis
5)
Jadwal
terkait
Patokan Akuntansi
Metode pooling
of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi
tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya.
Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan
dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20
tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas
digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk
memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial.
Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang
profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan
kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu
(akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian
pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang
harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai
keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima
metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi
dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan
didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance
(saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji
dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang
memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan
lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak
tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode
kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat
diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan
dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur
dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
d.
CINA
·
Pada
akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program
terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih
dalam kendali partai komunis.
·
Ekonomi
Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol
komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti
perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
·
Melihat
perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi
di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
·
Pada
tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for
Business Enterprises (ASBE).
·
ASBE
adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan
standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do
mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
·
Kemudian,
pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China
Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen
keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
·
Pada
akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan
ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
Pelaporan
Keuangan
·
Periode
pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
·
Laporan
Keuangan terdiri atas:
a)
Neraca
b)
Laporan
laba rugi
c)
Laporan
arus kas
d)
Laporan
perubahan ekuitas
e)
Catatan
Patokan
Akuntansi
·
Penggabungan
usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
·
Kapitalisasi
dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
·
Untuk
menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
·
Penilaian
aset menggunakan basis harga perolehan.
·
Biaya
depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
·
Penilaian
persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
e.
INDIA
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
a)
Akuntansi
dipengaruhi oleh bangsa inggris
b)
Departemen
Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan
Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
1)
Harus
memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan
2)
Harus
tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c)
Lembaga
yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan
proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute
tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d)
Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan
oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi
dan Auditing atau (Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh
Dewan Audit dan Asuransi Standar
e)
Pengawasan
terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Pelaporan
Keuangan
1)
Neraca
dua tahun
2)
Laporan
Laba Rugi
3)
Laporan
Arus Kas
4)
Kebijakan
Akuntansi dan Catatan
Pengukuran
Akuntansi
a)
Penggabungan
b)
Untuk
penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
c)
Goodwill
d)
Dikapitalisasi,
diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
e)
Penilaian
asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
f)
Biaya
persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang
dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
g)
\Sewa
pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap
masa penggunaan sewa
h)
Sewa
operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
RANGKUMAN
PERBEDAAN PRAKTIK AKUNTANSI
|
Amerika Serikat
|
Meksiko
|
Jepang
|
Cina
|
India
|
1. Penggabungan usaha: pembelian
atau pooling
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Keduanya
|
Pembelian
|
Keduanya
|
2. Goodwill
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
|
3. Assosiasi
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
4. Penilaian asset
|
Harga perolehan
|
Penyesuaian kisaran harga
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
5. Biaya depresiasi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis pajak
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
6. Penilaian persediaan LIFO
|
Boleh
|
Tidak digunakan
|
Boleh
|
Dilarang
|
Dilarang
|
7. Kemungkinan rugi
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
8. Sewa pembiayaan
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
9. Pajak tangguhan
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
10. Cadangan untuk memuluskan pendapatan
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Beberapa
|
Refrensi:
Sumber :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5
BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:
Salemba Empat,2010.
AUDITING
Auditing adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang
berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi di atas mengandung arti
yang luas dan berlaku untuk segala macam jenis auditing atau pengauditan yang
memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun kalimat-kalimat kunci dalam definisi
auditing di atas adalah sebagai berikut:
1.
Proses
yang Sistematis
Yaitu
mengandung makna sebagai rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terencana,
dan terorganisasi.
2.
Memperoleh
dan Menilai Bukti Secara Obyektif
Yaitu
mengandung arti bahwa auditor memeriksa dasar-dasar yang dipakai untuk membuat
asersi atau pernyataan oleh manajemen dan melakukan penilaian tanpa sikap
memihak.
3.
Asersi-asersi
tentang Tindakan-tindakan dan Kejadiankejadian Ekonomi
Yaitu
asersi atau pernyataan tentang kejadian ekonomi yang merupakan informasi hasil
proses akuntansi yang dibuat oleh individu atau suatu organisasi. Hal penting
yang perlu dicatat adalah bahwa asersi-asersi tersebut dibuat oleh penyusun
laporan keuangan, yaitu manajemen perusahaan atau pemerintah, untuk selanjutnya
dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan, jadi bukan merupakan
asersi dari auditor.
4.
Tingkat
Kesesuaian antara Asersi-asersi dengan Kriteria yang Telah Ditetapkan
Yaitu
secara spesifik memberikan alasan mengapa auditor tertarik pada pernyataan atau
asersi dan bukti-bukti pendukungnya. Namun agar komunikasi tersebut efisien dan
dapat dimengerti dengan bahasa yang sama oleh para pengguna, maka diperlukan
suatu kriteria yang disetujui bersama. Dalam audit laporan keuangan, kriteria
yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian adalah Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU).
5.
Mengkomunikasikan
Hasilnya kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan
Yaitu
kegiatan terakhir dari suatu auditing atau pengauditan adalah menyampaikan
temuan-temuan dan hasilnya kepada pengambil keputusan. Hasil dari auditing
disebut atestasi atau pernyataan pendapat (opini) mengenai kesesuaiannya antara
asersi atau pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu prinsip
akuntansi berterima umum (PABU).
Refrensi:
Auditing
Pendekatan Sektor Publik dan Privat, Penulis: Sekar Mayangsari, Puspa
Wandanarum, Hal: 7-9.
http://keuanganlsm.com/pengertian-auditing-pemeriksaan/
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
1.
KESULITAN-KESULITAN
ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL DENGAN STRATEGI DASAR UNTUK PENGUMPULAN
INFORMASI
Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi.
Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah
mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh
dunia.
Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional:
a.
Ketersediaan
informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional.
b.
Rekomendasi
untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang.
2.
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a.
Identifikasikan
kebijakan akuntansi utama
b.
Analisis
fleksibilitas akuntansi
c.
Evaluasi
strategi akuntansi
d.
Evaluasi
kualitas pengungkapan
e.
Indentifikasikan
potensi terjadinya masalah
f.
Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi.
3.
PENGARUH
ANALISIS AKUNTANSI TERHADAP AKUNTANSI ANTAR NEGARA DAN KESULITANNYA DALAM
MEMPEROLEH INFORMASI YANG DIPERLUKAN
Analisis
keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis
mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di
luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara
atau lebih. Sejumlah Negara yang memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang undang, sifat dan
ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan
ini berarti alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang
efektif di wilayah lain. Para analis juga sering menghadapi tantangan besar
untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang
berkembang, para analis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau
keandalan yang terbatas.
4.
MEKANISME
UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA
Dalam
mengatasi perbedaan prinsip Akuntansi Antar Negara dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan seperti:
a.
Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
b.
Beberapa
yang Lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
perusahaan yang berlokasi di Negara Negara tersebut.
Kesulitan
Memperoleh Informasi Akuntansi Internasional
Dalam
memperoleh data Akuntansi Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara
lain:
a.
Penyesuaian
depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan
umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b.
Penyesuaian
persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c.
Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran
untuk menghapus beban.
d.
Reformulasi
Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa
perhitungan pada point-point tsb di atas.
5.
KESULITAN
DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
·
Akses
Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan
Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
·
Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan
dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang
dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang
di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak
konvensional.
·
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun
yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua
jenis permasalahan yaitu :
1.
Berkaitan
dengan kemudahan pembaca
2.
Menyangkut
isi informasi.
Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam
mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa
dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan
kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan
saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan
yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat
akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka
dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus,
perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
6.
PENGGUNAAN
WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN
a.
Mayoritas
perusahaan memiliki Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage
mereka untuk menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan
pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang
memberikan informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat
auditor dan analisis manajemen).
b.
Mayoritas
perusahaan hanya memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi
hard copy laporan historis yang diubah dalam bentuk hypertext atau format
pdf.
c.
Tidak
banyak perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur-fitur Internet secara
optimal. Hal ini terbukti, kurang dari 10% dari perusahaan sampel yang
menyampaikan informasi mengenai pergerakan saham. Disamping itu, meskipun
mayoritas home page menampilkan press release, tetapi kurang dari 35% yang
melakukan update atas informasi yang ditampilkan.
d.
Mayoritas
perusahaan telah menggunakan teknologi yang cukup maju. Hal ini dibuktikan
dengan kecepatan menampilkan informasi (94%), penggunaan aplikasi JAVA untuk
mempercantik tampilan, penggunaan hyperlinks dan external links dalam home
pagenya. Disamping itu, mayoritas tampilan (interface) dari perusahaan sampel
sudah terstruktur dengan baik.
Refrensi:
AICPA,
1994 ‘Improving Business Reporting – A Customer Focus’ New York: Report of the
AICPA Special Committee on Financial Reporting
Baldwin,
A.A. & Williams, S.L.M., 1999 ‘The Future of Intelligent Internet Agents in
European Financial Reporting’ The European Accounting Review, Vol. 8, Iss. 2,
pp. 303 – 319
Choi,
F.D.S., Frost, C.A., & Meck, G.K. 2002 ‘International Accounting’, 4th Ed.,
Pearson Education Ltd.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Pirchegger,
B. & Wagenhofer, A., 1999 ‘Financial Information on The Internet: A Survey
of The Homepages of Austrian Companies’ The European Accounting Review, Vol. 8,
Iss. 2, pp. 383 - 395
http://innelrosa.blogspot.com/2013/06/bab-ix-analisis-laporan-keuangan.html
PENETAPAN HARGA TRANSFER
Harga transfer dapat didasarkan
pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga
transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan
harga. Prinsip wajar atau harga transfer antarperusahaan dengan mengandaikan
transaksi itu terjadi antarpihak yang tidak berhubungan instimewa di pasar yang
kompetitif. Menurut undang-undang Pajak Penghasilan di AS terdapat
metode-metode:
1.
Metode
Harga yang Tidak Terkontrol Setara
Berdasarkan
metode ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan
dalam transaksi setara antara perusahaan yang independent atau setara
perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan.
2.
Metode
Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Metode
ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini
mengidentifikasikan tingkat royalty acuan dengan mengacu pada transaksi yang
tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan.
Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung
pada perbandingan pasar.
3.
Metode
Harga Jual Kembali
Metode
ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang
dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independent.
Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba nomal kemudian dikurangkan
dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan.
4.
Metode
Penentuan Biaya Plus
Metode
ini berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar
negeri atau jika suatu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan
lain.
5.
Metode
Laba Sebanding
Metode
ini mendukung pandangan umum yang menyatakan bahwa pembayar pajak yang
menghadapi situasi yang mirip harusnya memperoleh imbalan yang mirip pula
selama beberapa periode waktu tertentu.
6.
Metode
Pemisahan Laba
Metode
ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup
pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan
istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7.
Metode
Penentuan Harga Lainnya
Metode
ini dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih
akurat.
PRAKTIK
HARGA TRANSFER
Dalam praktiknya, beberapa metode
penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya
adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan,
atau memprromosikan evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN
Teknologi dan perekonomian global
menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari
perpajakan internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan
untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari
rakyatnya dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di
seluruh dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga
wajar. Yaitu, perusahan multinasional di Negara berbeda dikenakan pajak
seakan-akan mereka adalah perusahaan independent yang beroperasi secara wajar
dari satu sama lain. Perhitungan harga wajar tidak relevan karena semakin
sedikit perusahaan yang beropreasi dengan cara ini. Efeknya bagi perpajakan
nasional, kerjasama dan pembagian informasi yang makin erat antara otoritas
pajak di seluruh dunia. Kompetisi pajak juga semakin besar. Internet membuat
upaya mengambil keuntungan dari Negara surga pajak semakin mudah. Pajak tunggal
juga digunakan sebagai alternative untuk menggunakan harga transfer dalam menentukan
penghasilan kena pajak.
Hal yang diperhatikan dalam pembentukan organisasi yang di dalamnya akan timbul harga transfer dan hubungannya dengan proses sistem pengendalian manajemen adalah:
·
Menetapkan
tujuan yang selaras antara divisi dan perusahaan. Dalam arti bahwa manajer
divisi mengambil keputusan yang akan memaksimumkan laba perusahaan dengan memaksimumkan
laba divisinya.
·
Menetapkan
otonomi tiap divisi. Agar nantinya terjaga otonomi divisi, dalam arti tidak ada
campur tangan manajemen puncak terhadap kebebasan manajer divisi dalam
pengambilan keputusan
·
Penyerahan
kekuasaaan berdasarkan pada kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab dari
keuntungan. Tanggungjawab keuntungan tidak dapat diserahkan dengan aman kecuali
dua kondisi ada yaitu orang yang menyerahkan memiliki seluruh informasi relevan
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan keuntungan yang optimum dan performa
orang yang menyerahkan diukur melalui bagaimana ia dengan baik membuat
trade-off biaya atau pendapatan. Oleh karena itu, idealnya organisasi harus
mencari orang-orang yang berkompeten dalam negoisasi dan arbitrasi dari harga
transfer.
·
Dua
keputusan yang meliputi perancangan sistem harga transfer. Pertama adalah
keputusan sourcing: haruskah perusahaan memproduksi sendiri atau harus
membelinya dari luar atau pemasok? Yang kedua adalah keputusan harga transfer:
pada harga berapa produk harus ditransfer antar pusat laba? Idealnya, harga
transfer kurang lebih seperti harga pasar, dengan penyesuaian agar tidak ada
biaya yang muncul selama transfer dalam perusahaan.
·
Jika
kompetisi harga tidak terjadi, harga transfer mungkin akan ditetapkan dengan
dasar biaya ditambah laba, meskipun beberapa harga transfer mungkin akan lebih
rumit untuk dihitung dan hasilnya kurang memuaskan bila berdasar pada harga
pasar. Biaya transfer dapat dibuat pada standar biaya ditambah profit margin,
atau dengan menggunakan sistem dari dua langkah penetapan harga.
·
Metode
negoisasi harga transfer harus berada ditempatnya dan di sana harus ada
mekanisme arbitrasi untuk penyelesaian perdebatan, tetapi susunannya jangan
terlalu susah supaya manajemen tidak terlalu mencurahkan perhatian berlebih
yang bisa mengakibatkan jumlah waktu harga transfer jadi tidak
semestinya.
·
Terdapat
beberapa contoh yang mungkin terjadi pada organisasi kompleks secara lengkap
memuaskan sistem harga transfer. Sama dengan banyak pilihan desain pengendalian
manajemen, perlu untuk memilih yang paling baik dari beberapa aksi bagian yang
hampir sempurna. Sesuatu yang penting adalah menyadari area yang tidak sempurna
dan memastikan prosedur administrasi dipekerjakan untuk menghindari keputusan
suboptimum.
Referensi:
cafe-ekonomi.blogspot.com
http://www.perbanas.org/?pilih=news2&aksi=lihat&id=4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambahkan komentar